Tugas Pendahuluan 2 Modul 2 : Transistor
1. Penjelasan kondisi [Kembali]
Tipe rangkaian
-
Voltage-Divider Bias untuk transistor PNP yang dikonfigurasikan sebagai emitter-follower (common-collector).
Judul : Voltage Divider Bias PNP.
Komponen & nilai
-
Sumber (rail atas).
-
R1 = 39 kΩ, R2 = 3.9 kΩ (pembagi tegangan untuk memberi bias ke base).
-
RE = 1.5 kΩ (resistor emitter, DC negative-feedback / stabilisasi).
-
RC = 10 kΩ (resistor pada kolektor, ada juga C3 dari node kolektor ke ground).
-
Q2 = PNP transistor.
-
C1 = 10 µF (kopel input, memblok DC dan lewatkan AC).
-
C2 = 10 µF (kopel output dari emitter ke beban/ output).
-
C3 = 50 µF (bypass/decoupling pada node kolektor ke ground di AC).
Topologi & koneksi singkat
-
R1-R2 membentuk pembagi tegangan yang memberi tegangan bias pada basis (melalui C1 untuk sinyal AC).
-
Emitter transistor dihubungkan ke rail + melalui RE; output AC diambil dari emitter melalui C2 (ini ciri emitter-follower → tegangan output mengikuti basis minus VBE).
-
Kolektor tidak langsung ke VCC — ada RC ke rail bawah (di gambar node bawah adalah ground). Pada AC kolletor dibypass ke ground dengan C3 sehingga kolektor menjadi AC-ground (memudahkan konfigurasi follower).
-
Semua meter pada gambar menunjukkan operating point (Q-point) yang sedang aktif.
Pembacaan DC yang penting (cara membaca dari gambar):
Arus Basis (IB) = 21,6 µA
-
Arus Kolektor (IC) = 2,16 mA
-
Arus Emitor (IE) = 2,18 mA
-
Tegangan Basis-Emitor (VBE) = -0,79 V
-
Tegangan Emitor (VE) = +3,27 V
-
Tegangan Kolektor (VC) = +3,93 V
2. Prinsip Kerja Kondisi [Kembali]
Rangkaian ini bekerja dengan cara membagi tegangan melalui dua resistor, yaitu R1 dan R2, yang berfungsi sebagai pembentuk tegangan bias untuk basis transistor PNP. Pada kondisi tanpa sinyal, tegangan pada titik tengah pembagi tegangan ini diatur agar basis transistor lebih positif dibanding emitter, sehingga tercipta beda potensial VBE sekitar 0,7 sampai 0,8 volt yang diperlukan untuk membuat transistor berada pada kondisi aktif. Ketika transistor aktif, arus basis IB yang relatif kecil akan mengontrol arus kolektor IC yang lebih besar, sedangkan arus emitter IE merupakan hasil penjumlahan dari IB dan IC. Sinyal masukan AC yang diberikan melalui kapasitor C1 akan ikut memodulasi tegangan basis, sehingga transistor dapat menguatkan sinyal tersebut. Arus kolektor yang bervariasi akibat sinyal input ini kemudian menghasilkan tegangan keluaran pada resistor RC. Selanjutnya, kapasitor C2 digunakan sebagai kopling untuk meneruskan sinyal AC hasil penguatan ke output, sementara kapasitor C3 berfungsi sebagai bypass agar tegangan AC pada emitter tidak mengganggu stabilitas bias. Dengan cara ini, rangkaian voltage divider bias PNP dapat menjaga kestabilan titik kerja transistor sekaligus berfungsi sebagai penguat sinyal.
3. Rangkaian Kondisi [Kembali]
5. Tugas Pendahuluan (Soft File)[Kembali]
- Link Rangkaian Kondisi Click Here
- Link Video Penjelasan Click Here
- Link Tugas Pendahuluan Modul 2 Click Here
Komentar
Posting Komentar