Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja
Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja
Rangkaian dispenser otomatis ini berfungsi untuk
mengoperasikan pengeluaran air minum secara otomatis berdasarkan dua jenis
sensor, yaitu sensor infrared (IR digital) sebagai pendeteksi keberadaan gelas,
dan water sensor analog sebagai pendeteksi ketinggian air dalam galon. Sistem
bekerja menggunakan sinyal dari kedua sensor yang diproses oleh rangkaian
op-amp, LM393 sebagai comparator, serta transistor dan relay untuk menggerakkan
pompa air dan alarm (LED + buzzer).
Secara keseluruhan, sistem terdiri dari dua bagian utama:
- Rangkaian Sensor Infrared sebagai pendeteksi gelas
- Rangkaian Water Sensor sebagai pendeteksi volume air galon
Di bawah ini dijelaskan simulasi dan prinsip kerja
masing-masing bagian.
1. Sistem Deteksi Gelas dan Kontrol Pompa Air (Berbasis
Sensor Infrared Digital)
Prinsip Kerja
Sensor infrared digital berfungsi untuk mendeteksi
ada/tidaknya gelas yang diletakkan pada area pengisian dispenser. Sensor
menghasilkan keluaran logika:
- HIGH
(1) → ketika ada objek (gelas) memantulkan cahaya IR
- LOW
(0) → ketika tidak ada gelas
Sinyal digital ini masuk ke op-amp buffer TL082
(non-inverting follower) untuk menstabilkan tegangan sebelum diteruskan ke
transistor dan relay.
Ketika sensor mendeteksi gelas, relay mengaktifkan pompa air 12V sehingga air mengalir keluar.
a. Saat Sensor IR Mendeteksi Gelas
- Gelas
diletakkan → sensor IR memantulkan cahaya
- Output
sensor = HIGH
- Output
buffer TL082 = HIGH stabil
- Transistor
D882 mendapat bias basis > 0,7 V
- Transistor
aktif → relay aktif
- Relay
menghubungkan pompa 12V → pompa menyala
Kesimpulan:
Ada gelas → sensor aktif → relay aktif → pompa mengeluarkan air.
b. Saat Gelas Diambil / Tidak Ada Gelas
- Tidak
ada pantulan cahaya
- Output
sensor = LOW
- Output
buffer juga LOW
- Transistor
tidak mendapat bias → non-aktif
- Relay
mati → pompa mati
Kesimpulan:
Gelas hilang → sensor tidak aktif → pompa otomatis berhenti.
c. Indikator LED Sensor IR
Selain mengontrol pompa, sistem juga menampilkan status
deteksi:
- Gelas
terdeteksi → LED menyala
- Tidak
ada gelas → LED mati
Kesimpulan:
LED berfungsi sebagai indikator visual keberadaan gelas.
2. Sistem Deteksi Volume Air Galon (Berbasis Water Sensor
Analog + LM393)
Prinsip Kerja
Water sensor membaca ketinggian air menggunakan elektroda
konduktif. Besarnya air yang menyentuh elektroda menentukan tegangan analog.
- Air
tinggi → resistansi kecil → tegangan sensor besar
- Air
rendah → resistansi besar → tegangan kecil
Tegangan ini dibandingkan menggunakan LM393 comparator dalam
mode non-inverting, di mana:
- Input
non-inverting (+) → dari water sensor
- Input
inverting (–) → dari potensiometer sebagai Vref
Keluaran LM393 kemudian mengaktifkan LED merah dan buzzer
bila air berada pada level rendah.
Rangkaian dirangkai paralel pada breadboard yang sama untuk
bekerja bersamaan dengan sistem IR.
a. Kondisi Air Masih Banyak (Level > 5%)
- Tegangan
water sensor lebih besar dari Vref
- LM393
output LOW
- Transistor
tidak mendapat bias
- Relay
tetap OFF
- Buzzer
dan LED merah mati
Kesimpulan:
Air masih cukup → alarm tidak aktif.
b. Kondisi Air Hampir Habis (Level < 5%)
- Tegangan
water sensor lebih kecil dari Vref
- Output
LM393 HIGH
- Transistor
D882 mendapat bias basis
- Transistor
aktif → relay aktif
- Relay
menghidupkan buzzer 5V dan LED merah
Kesimpulan:
Air rendah → LM393 aktif → LED + buzzer menyala sebagai peringatan.
c. Fungsi Potensiometer
Potensiometer digunakan untuk mengatur ambang batas level
air:
Mengatur seberapa rendah air galon sebelum alarm berbunyi.
Kesimpulan:
Potensiometer = penentu batas minimum volume air.
Komentar
Posting Komentar